Friday 18 May 2007

Nikmatilah Indah dan Manisnya Buah Pemaksaan

Budaya diri itu tidak tercipta seketika, ada proses panjang yang harus dilalui. Seperti sebuah pahatan yang berkelas, ia adalah paduan antara kreasi, ide, kesabaran, dan semangat kerja yang tidak ada habisnya. Begitulah sebuah budaya diri yang baik. Ia mulanya-bahkan kebanyakan adalah ‘ pemaksaan’ lantas berubah menjadi kebiasaan. Lalu sesudah itu orang bisa mengalir dalam jalan kehidupannya yang baik. Dengan sesekali terjadi pasang surut semangat, tetapi ia tidak lupa dengan tujuan akhir hidupnya.

Bahkan malaikat pun perlu ‘memaksa’ Muhammad disela pengasingannya di gua hira, dengan perintah “Bacalah” dan beberapa kali Muhammad menolak dengan mengatakannya “Aku tidak bisa membaca”, yang akhirnya mau mengulang bacaan itu.

Tidak ada yang stabil dalam hidup ini. Seiring dengan perginya pagi dan datangnya siang, selalu saja ada hal baru yang berubah. Kadang ia mengenakkan. Tak jarang pula ia menyesakkan, orang-orang yang terbiasa hidup dengan semangat yang kuat, dengan ‘pemaksaan’ tidak akan terkejut dengan apa yang akan terjadi.

Hubungan antara pemaksaan diri dengan keterkejutan sangat dekat. Manusia adalah anak kebiasaannya. Jika ia terbiasa bersusah payah, ia tidak akan terkejut dengan kesusahan. Sebaliknya, yang tidak terbiasa dengan kesulitan, dan hanya mengerti hidup yang enak, akan sulit membiasakan diri dengan hal-hal yang sulit.

dikutip dari Majalah Tarbawi

No comments: